Waspadai varian Baru Omicron

Meskipun kasus covid 19 sedang melandai tapi harus tetap waspada, apalagi dengan hadirnya varian baru dari virus Corona yang bernama Omicron. Sejak Selasa 4 Januari 2022 Indonesia mencatatkan penambahan kasus menjadi 9819 akibat penularan, sehingga total penularan hari ini jadi 254 kasus terhitung sejak ditemukan pertama kali.


Waspadai varian Baru Omicron
Design by Emma


Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 16 desember 2021 mengatakan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung, mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, 239 adalah pelaku perjalanan internasional dan 15 kasus merupakan transmisi lokal dan Kemenkes meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan kasus transmisi lokal yang terus bertambah hingga saat ini. 


Lebih lanjut bapak Brigjen TNI (purn) dr. Alexander K Ginting S. Sp.P(K) FCCP sebagai Ketua bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid 19 mengatakan bahwa Pemerintah sudah melakukan pencegahan dengan menutup pintu gerbang baik dari darat, laut maupun udara, nah banyak masyarakat setelah kembali dari bepergian ke luar negeri yang bertanya dan menyatakan bahwa saya tidak sakit dan sudah melakukan vaksinasi 2kali lalu mengapa harus di karantina?


Waspadai varian Baru Omicron
Pic by Emma


Berdasarkan hasil dari pemeriksaan terdapat beberapa orang yang bepergian dari luar negeri yang di nyatakan positif terpapar varian Omicron itulah mengapa di pintu gerbang di lakukan karantina, karena keluar atau masuknya orang menjadi sarana masuknya virus dan pemerintah berhak untuk mengunci atau mencegah dengan cara karantina, namun apabila di temukan gejala atau sakit maka akan di lakukan isolasi.


Sebelumnya jumlah hari karantina adalah 3 hari lalu 8 hari dan 10 hari sekarang dengan SK yang baru, berlaku mulai tanggal 7 Januari 2022 yang semula 14 hari jadi 10 hari lalu yang semula 10 hari jadi 7 hari untuk yang 7 hari bagi mereka yang baru kembali dari luar negeri tentunya dengan kelengkapan PCR yang masih valid dan sudah di vaksinasi 2x serta tidak bergejala.


Tentunya ini jadi pertanyaan mengapa sistemnya berubah-ubah ini semua karena memang dunia epidemiologi yang dinamis berdasarkan penelitian dan semua dinamika yang berkembang.


Selanjutnya di kesempatan lain Ibu Masdalina Pane kepala bidang Penanganan profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) mengatakan bahwa masa inkubasi dari virus Covid 19 ini belum berubah masih terhitung 14 hari hal ini penting untuk diketahui sebagai acuan pelaksanaan tehnik dan karantina dan masa karantina ini bisa di kurangi tetapi harus selalu di pantau.


Banyak negara lain yang tidak melakukan karantina akan tetapi di lengkapi pelayanan medis yang selalu siap siaga,  negara kita pun bisa melakukan itu akan tetapi jangan sampai terulang kasus di bulan Juni - Juli yang mana terjadi lonjakan hal inilah yang harus di waspadai.


Lanjut ibu Lina mengatakan bahwa Disinilah mengapa pemerintah lebih concern untuk melakukan karantina bagi orang yang datang dari luar negeri untuk meminimalisir ketidak siapan kita bila terjadinya lonjakan tersebut dengan harapan disiplin saat karantina dan tidak terjadi lagi jockey saat karantina.


Varian baru Omicron
Pic by Emma


UNTUK MENCEGAH VARIAN OMICRON INI LANGKAH-LANGKAHNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :


1. Pemerintah tidak mungkin melarang masyarakat nya untuk bepergian ke luar negeri tapi di minta untuk mengurangi atau membatasi bepergian dalam rangka untuk melindungi warga negaranya


2. Travel advice, memberikan edukasi bagi masyarakat yang akan bepergian ke luar negeri seperti sekolah harus ada persiapan dan pengetahuan akan negara yang di tuju.


3. Hampir semua pendatang dari luar negeri positif Omicron dengan gejala ringan seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan, untuk ini di butuhkan segera karantina atau rumah sakit yang sudah di lengkapi dengan penanganan yang baik agar tidak menulari tenaga kesehatan kita.


Perbedaan varian Omicron dengan virus Corona lainnya adalah pada mutasi dan evolusi dari adaptasi virus Corona ini yang tentunya berbeda-beda ada yang berkembang juga ada yang berkurang. Disinilah di butuhkan kewaspadaan yang tinggi dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.


Saat ini Pelajaran tatap muka atau (PTM) sudah di jalankan, untuk mencegah menyebarnya virus Omicron ini di butuhkan sinergi untuk bekerja sama antara orangtua, anak dan elemen sekolah. Tidak cukup hanya dengan disiplin protokol kesehatan akan tetapi vaksinasi anak pun harus di lakukan ini penting karena untuk menangkal virus yang berkembang dan kontribusi orang tua sangat berperan penting disini.






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 strategi menghindari resiko mata kering

Serunya Back to school with home credit Indonesia

11 Tahun KEB, Berjejak dan Berbagi

[ blog review ] Film anak Indonesia terbaru "koki-koki cilik"

Pentingnya Vaksin Influenza Quadrivalent untuk Tenaga kesehatan dan kelompok Rentan