Gunakan 6 Teknik Ini Agar Rumah Selalu Dingin

Gunakan 6 Teknik Ini Agar Rumah Selalu Dingin

Rumah atap dingin adalah jenis rumah yang dirancang untuk mengurangi panas di dalam rumah, terutama di daerah yang memiliki iklim panas seperti negara kita. Rumah atap dingin menggunakan teknik desain dan bahan bangunan yang membantu menjaga suhu di dalam rumah agar tetap sejuk. Inilah 6 teknik yang digunakan agar rumah selalu terasa dingin.

1. Pilihlah bahan bangunan yang tepat, karena dengan pemilihan bahan bangunan yang memiliki sifat isolasi panas yang baik adalah hal yang sangat penting. Bahan seperti batu bata merah, beton dengan aditif isolasi, atau dinding insulasi dapat mengurangi transfer panas dari luar ke dalam rumah.

2. Ventilasi yang baik, rumah akan menjadi terasa lebih dingin apabila memiliki sistem ventilasi yang baik, ini memungkinkan sirkulasi udara menjadi lebih bagus. Dengan ventilasi jendela yang alamiah, penggunaan kipas angin atau penyejuk ruangan akan membantu mengurangi panas di dalam rumah.

3. Pilih atap yang tepat, rumah akan terasa menjadi adem dengan menggunakan atap dingin dimana kandungan bahannya memiliki sifat pantulan panas yang baik. Atap dengan bahan seperti genteng keramik, genting beton, atau genteng metal akan membantu mengurangi panas yang masuk ke dalam rumah.

4. Penanaman pohon merupakan salah satu cara mudah yang ramah lingkungan agar rumah menjadi dingin, pohon yang tumbuh dengan rimbun dapat memberikan perlindungan dari sinar matahari langsung dan membantu menjaga suhu di dalam rumah agar tetap sejuk.

5. Gunakan material lantai yang tepat, penggunaan lantai dengan bahan yang memiliki sifat pendingin seperti keramik atau granit dapat membantu menjaga suhu ruangan rumah tetap sejuk.

6. Pilih peralatan elektronik yang efisien dan hemat energi, seperti AC dan kipas angin yang menggunakan rating energi rendah akan membantu mengurangi panas di dalam rumah.

Emma-Gunakan 6 Teknik Ini Agar Rumah Selalu Dingin
Image by emma 

Rumah atap dingin dirancang untuk memberikan lingkungan hunian yang nyaman dan sejuk di daerah dengan iklim panas. Hal senada juga telah diungkapkan oleh Octavianus Bramantya, S.kom (General Manager KADIN Net Zero) pada seminar Sustainable Construction kemarin yang poinnya adalah, semua emisi yang dihasilkan harus diimbangi dengan kegiatan yang menghilangkan emisi atau mengurangi emisi secara signifikan. Hal ini mencakup penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi yang lebih tinggi, penghijauan, dan juga teknologi pengurangan karbon untuk meminimalisir pemanasan global.

Pada kesempatan berikutnya, Dr. Eng Beta Paramita mengungkapkan bahwa, rumah atap dingin adalah atap yang memiliki tingkat reflektivitas yang tinggi terhadap radiasi cahaya matahari. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyerapan panas oleh atap dan mengurangi suhu di dalam bangunan atau bisa disebut atap high Albedo.

Atap yang memiliki albedo tinggi biasanya terbuat dari bahan yang reflektif seperti logam berlapis atau bahan atap khusus yang dirancang untuk memantulkan sinar matahari. Namun, perlu diingat bahwa pilihan atap dengan tingkat albedo yang tinggi harus mempertimbangkan faktor lain seperti keawetan, produk ramah lingkungan, dan kesesuaian gaya arsitektur dengan lingkungan sekitar.

Penerapan bangunan dengan sistem ramah lingkungan pun telah digunakan oleh Yodi Danusastro, GP selaku founder dan Direktur Yodaya Hijau Bestari, dimana pada saat melakukan proyek bersama seluruh rekanannya kerap menerapkan sistem tersebut hingga perusahaan beliau mendapatkan sertifikasi green building di Indonesia, seperti: Greenship, Edge, U.S Green Building Council dan Bangunan gedung hijau. 

Seluruh pembicara image by youtube Tatalogam Lestari 

Pemerintah terus mengupayakan dan mendukung pembangunan ramah lingkungan, dimana dalam kesempatan yang sama Ir. Herman Supriadi, M.M selaku Kepala Pusat Industri Hijau. Badan standardisasi dan kebijakan jasa industri, Kemenperin menyampaikan bahwa, Industri hijau pengadaan barang atau jasa berkelanjutan dalam bidang konstruksi ialah, pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh bangunan dan proyek konstruksi. Pendekatan ini melibatkan penggunaan bahan-bahan bangunan dan teknologi yang ramah lingkungan, pengurangan limbah konstruksi, dan efisiensi energi. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Nicodemus Daud, M.Si sebagai Direktur Kelembagaan dan Sumberdaya Konstruksi, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, bahwa pentingnya taksonomi hijau atau ecological footprint atau jejak ekologis sebagai alat pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi dampak manusia terhadap lingkungan. Hal ini mencakup penggunaan sumber daya alam, emisi, dan limbah yang dihasilkan oleh individu, kelompok, atau negara dalam suatu periode tertentu. Taksonomi hijau Indonesia adalah sebuah sistem yang mengkategorikan aktivitas manusia di Indonesia berdasarkan jejak ekologis yang dihasilkan.

Beberapa kategori dalam taksonomi hijau Indonesia seperti: penggunaan energi, konsumsi air, pengunaan lahan, Emisi gas rumah kaca dan pengelolaan limbah. Taksonomi hijau Indonesia membantu untuk mengidentifikasi dampak lingkungan dari setiap sektor dan menentukan daerah mana yang membutuhkan pembaruan atau perbaikan juga berperan dalam menghasilkan kebijakan dan strategi pengurangan jejak ekologis di Indonesia.

Acara seminar ini berlangsung di ICE BSD Tangerang Hall 10, diprakarsai oleh Tata Metal Lestari (TML) didukung oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian PUPR Republik Indonesia, dimana sukses di moderatori oleh Maharany Putri, ST MBA selaku Head of Government and Public Relations Tatalogam Group yang akrab dipanggil Niki.

Emma-Gunakan 6 Teknik Ini Agar Rumah Selalu Dingin
Image Narasumber by Tatalogam 

Mari kenalan singkat dengan Tatalogam Group 

Tatalogam adalah perusahaan yang berbasis di Indonesia, yang telah berkembang menjadi salah satu grup industri terkemuka di negara ini, Tatalogam Grup beroperasi di berbagai sektor seperti energi, manufaktur, pertambangan, dan perdagangan.

Selain itu Tatalogam Group juga aktif dalam mempromosikan produk-produk ramah lingkungan kepada konsumen, dengan mengembangkan dan menyediakan material bangunan yang berkelanjutan. Penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan memiliki masa pakai yang lebih lama, Tatalogam pun mengedukasi konsumen tentang manfaat penggunaan produk-produk ramah lingkungan dan cara mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui pameran, seminar, dan kegiatan sosial lainnya.

Emma-Gunakan 6 Teknik Ini Agar Rumah Selalu Dingin
Poto bareng pak Stephanus Koeswandi, Vice Presiden Tatalogam Lestari 

Tatalogam Group berpartisipasi dalam pameran di ICE BSD Tangerang, pada pameran tersebut Tatalogam Group menampilkan produk-produk unggulan di booth mereka. Produk-produk yang akan dipamerkan antara lain adalah material bangunan, peralatan konstruksi, dan alat-alat teknik. Selain itu, Tatalogam Group juga membawa tim ahli yang siap memberikan penjelasan dan informasi tentang produk mereka kepada pengunjung pameran. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk datang dan melihat pameran produk-produk inovatif dari Tatalogam Group di ICE BSD Tangerang. 














    

16 komentar

timduniamasak mengatakan…
paling suka menanam pohon agar menjadi sejuk di rumah :D
Suci mengatakan…
Mari menjaga bumi dimulai dari diri sendiri. Bangunan rumah yang memakai material yang ramah lingkungaan.
Dampaknya akan terasa untuk anak cucu generasi penerus. Smoga mereka nantinya masih bisa merasakan udara yang bersih dan lingkungan baik agar fisik dan mentalnya juga ikut baik. Aamiin
Dian Restu Agustina mengatakan…
Salut pada podusen yang mengutamakan produk ramah lingkungan seperti Tata Logam Group ini..wah ada atap rumah dingin..menarik sekali bisa hemat energi
www.kisahsejati.com mengatakan…
Rumah yang adem memang impian setiap kita ya mom.Apalagi seperti aku yang tinggal di perumahan,dempet dengan tanah yang small. Untunglah aku sisakan sedikit untuk tanam pohon. Good artikel.

Salam: Dennise Sihombing
lendyagasshi mengatakan…
Senang sekali dengan produk dari Tatalogam Group yang menyediakan berbagai macam genteng metal dan baja ringan terbesar di Indonesia. Dengan menggunakan produk ramah lingkungan, semoga rumah yang dibangun dengan bahan terbaik akan menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk keluarga.
Diah Woro mengatakan…
Sudah menjadi tanggung jawab semua pihak untuk berkontribusi menjaga lingkungan. Salut sama Tata Logam yg berkomitmen sepenuhnya menciptakan produk ramah lingkungan seperti atap dingin ini ya.
Maria G Soemitro mengatakan…
Canggih ya?
SElama ini konotasi kita tentang green building terbuat dari kayu dan bambu
Sementara semakin banyaknya penduduk bumi, kita gak bisa lagi bergantung dengan bahan kayu dan bambu
Annie Nugraha mengatakan…
Seneng saya baca tulisan ini. Nyatanya, kepedulian akan lingkungan sudah menyebar di semua sisi kehidupan. Gak cuma pada pribadi dan keluarga, tapi juga pada produsen bahan bangunan. Ini satu langkah luar biasa yang patut dapat apresiasi dan dukungan penuh.
Fenni Bungsu mengatakan…
Material bahan bangunan yang ramah lingkungan, apalagi pada bagian atap ternyata punya pengaruh kuat dalam menghasilkan udara agar dingin ya kak
Fionaz mengatakan…
dari dulu pengen banget punya rumah yang adem dengan ventilasi yang sesuai dan cukup sinar matahari gitu, dan pemilihan material yang tepat bisa jadi salah satu faktor penentu juga ya kak
sumiyati sapriasih mengatakan…
Semua produk Tata Logam sudah standar Internasional jadi sudah layak untuk disebut Material konstruksi yang memenuhi starndar industri hijau.
Cindi mengatakan…
Noted banget nih tipsnya Mba, hunian nyaman dan adem jadi impian banget ya, apalagi jika materialnya ramah lingkungan. Keren sih ini konstruksi yang memikirkan sampai hal yang detail gini soal ramah lingkungan..
Susi Susindra mengatakan…
Intinya semua material untuk membuat rumah punya pengaruh pada pengaturan suhu nyaman ya Mbak. Hal semacam ini menjadi sangat penting kalau di perkotaan karena cuacanya memang sangat panas. Lagian juga material tepat seperti ini juga bagus untuk menjaga suhu bumi. bayangkan kalau separuh rumah di sebuah kota memakai ini, kotanya jadi lebih nyaman suhunya
DokterTaura mengatakan…
Salut banget buat para produsen yang mengutamakan kualitas dan ramah lingkungan. percayalah... label "ramah lingkungan" akan jadi nilai lebih, yang akan meningkatkan market value.
Retno Septyorini mengatakan…
Rumah yang dingin emang dambaaan banyak orang ya mbak? Apalagi rasa-rasanya makin ke sini kok hawanya makin panas aja.Untungnya dengan bantuan teknologi sudah ada inovasi yang bisa bantu bikin rumah jadi lebih adem. Yang salah satunya kini disediakan oleh Tata Logam Group ini. Keren deh.
Wahid Priyono mengatakan…
Saya sangat setuju sekali jika material bangunan yang dijual adalah material yang ramah lingkungan, sehingga dampaknya bagus bagi lingkungan. Namun, hampir semua vendor material bangunan sudah menerapakan sustainable dalam bisnisnya.
Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *