Dari Virtual Tour Hingga Mendapatkan Penghargaan SIA

Pada saat pandemi COVID-19 terjadi, keadaan menjadi sangat tidak pasti dan sulit bagi banyak orang. Virus ini telah menyebabkan kerugian besar dalam aspek kesehatan, ekonomi, dan sosial di seluruh dunia. Beberapa tantangan yang dihadapi orang selama pandemi meliputi:

1. Pandemi telah menimbulkan banyak kekhawatiran dan ketakutan tentang kesehatan. Orang khawatir tentang kemungkinan tertular virus, semakin tingginya risiko penyakit serius, dan efek jangka panjang dari infeksi virus ini.

2. Banyak orang juga mengalami kesulitan ekonomi karena pandemi. Banyak industri dan bisnis yang terkena dampak, sehingga memengaruhi pekerjaan dan penghasilan banyak orang.

3. Karena pembatasan sosial dan jarak fisik yang diperlukan untuk memerangi penyebaran virus, banyak orang merasa terasing dan kesepian. Kebanyakan orang tidak dapat bertemu dengan keluarga dan teman-teman mereka secara langsung, dan banyak peristiwa, seperti pernikahan dan acara keluarga, harus ditunda atau dibatalkan.

Namun, meskipun situasi saat itu sangat sulit, penting untuk mempertahankan keyakinan dan semangat untuk tetap bertahan. Dengan mematuhi protokol kesehatan yang direkomendasikan seperti mencuci tangan secara teratur, memakai masker di tempat umum, menjaga jarak sosial, dan mengurangi perjalanan ke luar rumah, kita dapat memperkuat perlindungan dan mengatasi penyebaran virus ini. Selain itu, berinteraksi dengan menggunakan teknologi virtual dan tetap menjalin hubungan sosial dapat membantu kita meredakan rasa kesepian dan tetap berkomunikasi dengan orang yang kita sayangi. 

Peran digital saat pandemi terjadi, menjadi sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari bekerja di rumah hingga belajar pun dari rumah, intinya kita telah bergantung hidup pada teknologi digital untuk terus berfungsi dan berinteraksi dengan dunia luar.

Emma-Dari Virtual Tour Hingga Mendapatkan Penghargaan SIA
Design image by canva dokpri.emma

Pemanfaatan Teknologi Virtual saat masa pandemi 

Teknologi virtual telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia di seluruh dunia selama masa pandemi COVID-19. Berikut adalah beberapa pilihan penggunaan teknologi virtual yang telah membantu selama masa pandemi:

1. Banyak sekolah, perguruan tinggi dan universitas telah beralih ke sistem pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi virtual. Ini memungkinkan siswa dan guru untuk terus mengikuti pelajaran di rumah mereka.

2. Banyak perusahaan dan organisasi telah mengalihkan kegiatan operasional mereka ke model kerja jarak jauh, dengan mengandalkan aplikasi video konferensi dan kolaborasi online.

3. Dalam situasi pandemi seperti saat ini, ada banyak konsultasi medis yang dapat dilakukan secara virtual dari rumah. Ini membantu mencegah penyebaran virus dan juga memungkinkan pasien yang tidak dapat mengakses layanan medis di area mereka untuk mendapatkan layanan yang mereka butuhkan.

4. Saat beberapa area di seluruh dunia masih melarang olahraga grup di tempat umum, banyak organisasi sekarang menawarkan kelas olahraga jarak jauh, yang dapat dilakukan dari rumah dengan bantuan teknologi virtual.

5. Banyak artis dan penyanyi beralih ke model konser dan acara live streaming untuk mempertahankan penggemar dan penggemar musiknya selama masa pandemi. Ini memungkinkan orang untuk menikmati konser dan acara tanpa harus meninggalkan rumah mereka.

6. Dalam situasi pandemi, belanja online menjadi cara yang lebih aman dan nyaman untuk membeli produk yang dibutuhkan tanpa harus meninggalkan rumah.

Teknologi virtual dapat memberikan pengalaman yang sangat mendalam dan menarik bagi penggunanya. Namun, teknologi virtual juga dapat menimbulkan masalah jika tidak digunakan dengan bijak, seperti ketergantungan dan isolasi sosial. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna teknologi virtual untuk selalu menggunakan teknologi ini dengan bijak dan seimbang. Sedangkan di pihak lain gagasan cemerlang muncul dari seorang Reza Permadi Halim, dalam mengembangkan serta memanfaatkan teknologi virtual ini agar kita tetap dapat berwisata meskipun kala itu sedang maraknya pandemi, penasaran kan? ikuti terus tulisanku ini yaa.

Emma-Dari Virtual Tour Hingga Mendapatkan Penghargaan SIA
Reza Permadi saat berbincang dokpri.emma

Mengenal lebih dekat Reza Permadi Halim 

Reza Permadi Halim salah seorang penerima anugerah Astra Satu Indonesia Awards 2021 bidang teknologi, beliau lahir dan besar di Jakarta pada tanggal 29 April 1993 dengan latar belakang pendidikan Sarjana Tehnik Geologi Universitas Diponegoro dan Master Degree- sustainable Tourism Universitas Padjadjaran. Begitu memprihatinkan-nya keadaan pandemi yang berdampak sepinya kunjungan wisata ke Nusantara, tentu saja berdampak pula pada penurunan pendapatan tempat wisata lokal yang juga berpengaruh besar pada tour guide selaku pemandu wisata, Berangkat dari hal inilah Reza Permadi membuat terobosan baru pada dunia pariwisata. 

Terobosan Tour Berwisata secara virtual 2020-2021

Berdasarkan keprihatinan dan pengalaman mengunjungi negara luar serta mendapatkan dukungan seorang teman ahli IT, maka Reza Permadi berkeinginan kuat untuk mendigitalisasikan industri pariwisata tanah air dalam bentuk jelajah negeri secara virtual. Selain untuk mengembangkan ilmu yang dimiliki juga agar Indonesia dapat setara dengan negara lain yang sudah lebih dulu melakukan Immersive Virtual tour. Dan inilah obrolan lengkap Saya dengan Reza Permadi yang dilakukan secara santai dikediamannya di Jakarta.

Berawal menggunakan software gratisan yang disediakan oleh Google, dimulailah proyek virtual Tour itu, "walau ini bisnis tapi kami tidak menjual aktivitas virtual Tour pada saat itu, akan tetapi kami membuat pelatihan-pelatihan untuk tour guide atau pemandu wisata di seluruh Indonesia via daring, dimana setelah mendapatkan ilmu selanjutnya mereka kita tantang untuk membuat video virtual Tour di daerah mereka masing-masing" ujar Reza Permadi.

Alat untuk virtual Tour dok.instagram Reza Permadi 

Lanjut Reza Permadi mengatakan "Alhamdulillah feedback positif dari para tour guide, dimana mereka mulai mengalami perubahan segi ekonomi dengan sibuk bekerja secara daring. Mekanisme kerjanya adalah menggunakan smartphone maupun laptop yang terhubung dengan internet sesuai dengan pilihan destinasi wisata yang diinginkan oleh wisatawan dan dipandu oleh tour guide selama kurang lebih 2 jam dan yang dirasakan oleh wisatawan adalah seperti benar-benar berwisata ditempat tersebut". 

"Dengan sistem bagi hasil dengan para tour guide, proyek ini juga mendapatkan dukungan kementrian Pariwisata, Kominfo dan Kemenakertrans, para tour guide tidak hanya mendapatkan ilmu dari pelatihan virtual Tour secara gratis dari kami, akan tetapi dilanjutkan dengan membuat banyak kegiatan seperti, festival tour di sepanjang rentang waktu 2020-2021 ke berbagai destinasi yang diikuti puluhan tour guide Indonesia. Dan ini membuat Reza Permadi (Direktur Atourin) sempat join di kartu prakerja untuk memberikan pelatihan virtual Tour. fyi nih tahun 2021 Astra pun pernah outing secara virtual bersama kami ke Sumba lho!" tambah Reza Permadi.

"Untuk pertama kalinya Astra menghubungi kami di Tahun 2020 bulan Juni (sebelum menerima Apresiasi Award), kami membuat festival keliling Jakarta secara virtual dimana Astra memiliki Desa Sejahtera Astra atau kampung berseri Astra di pulau Pramuka kepulauan seribu dan kita berkegiatan disana terutama di lokal champion Astra yaitu Bumahariah" ucap Reza Permadi 

Reza Permadi penerima anugerah Satu Indonesia Awards 2021 dokpri.emma

Teknologi virtual tour adalah sebuah teknologi yang memungkinkan kita untuk mengunjungi sebuah lokasi atau tempat dengan menggunakan teknologi virtual tanpa perlu datang secara fisik. Biasanya teknologi ini dilakukan dengan menggunakan headset VR (Virtual Reality) atau aplikasi yang mendukung teknologi VR untuk merasakan pengalaman berada di lokasi atau tempat tersebut.

Teknologi virtual tour sangat cocok dipakai dalam bidang travel dan pariwisata, karena teknologi ini memungkinkan kita untuk menjelajahi tempat-tempat yang sulit dijangkau atau tidak dimungkinkan untuk kita kunjungi secara fisik. Dengan teknologi ini, kita bisa merasakan pengalaman berada di lokasi yang jauh atau bahkan yang tidak dapat dikunjungi secara fisik, seperti museum, situs sejarah, atau destinasi wisata di luar negeri.

Emma-Dari Virtual Tour Hingga Mendapatkan Penghargaan SIA
Sertifikat penghargaan SIA milik Reza Permadi dokpri.emma

Lalu Apakah teknologi Virtual Tour masih Relevan saat ini? Adakah Kendala yang dihadapi?

Pasca pandemi usai, wisatawan lebih cenderung untuk mendatangi secara langsung destinasi wisata yang diinginkan, Reza Permadi pun telah kembali ke aktivitas awal yaitu menjual produk pariwisata bersama Atourin perusahaan yang dikelolanya namun, saat ini virtual Tour masih relevan karena "kami masih melakukan kerjasama dengan salah satu kampus di Batam yaitu Universitas Internasional Batam yang menginginkan untuk memvirtualkan salah satu obyek wisata di sana, akan tetapi nantinya ini tidak dibagikan untuk tour guide, tapi hasilnya ini untuk diperkenalkan kepada kampus lain atau perusahaan-perusahaan yang ingin berwisata secara Virtual maupun ingin memvirtualkan wisata baru di daerah mereka".

Lanjut Reza Permadi menjelaskan bahwa 'Untuk kendala hanya berada pada jaringan internet dan istilah kata Virtual Tour yang masih belum diterima oleh pelaku wisata. Sedangkan dampak baiknya adalah setelah pandemi mereda ini beberapa wisatawan bertemu secara langsung dengan tour guide yang sebelumnya memandu mereka secara virtual dan mereka sempat untuk berswa foto, intinya seperti reuni gitu haha". 

"Sekarang Cara kerja virtual Tour ini mengalami perkembangan, yang semula adalah video pemandu wisata menampilkan tempat-tempat wisata per lokal, namun kini tempat wisata dikumpulkan lalu dirangkai dan dijadikan sebuah Platform, berkembang pula dengan cara pemandu berada di sebuah studio dengan latar belakang green screen dengan cam 360 yang menerangkan sebuah tempat wisata" ucap Reza Permadi.

Emma-Dari Virtual Tour Hingga Mendapatkan Penghargaan SIA
Sesi foto Saya dan Reza Permadi dokpri.emma

Harapan tentang Wisata di Indonesia 

"Berharap agar Wisata Indonesia lebih mengedepakan kualitas bukan kuantitas, karena yang diinginkan adalah wisatawan yang betah berlama-lama mengunjungi Indonesia. Untuk ini maka kita harus memiliki produk-produk yang berkualitas, regeneratif yang berkelanjutan dan membawa dampak positif untuk tempat wisata yang kita kunjungi serta ramah lingkungan. 3 Kata dari Virtual Tour ini adalah Adaptif, Relevan dan mendekatkan yang jauh bukan menjauhkan yang dekat" tukas Reza Permadi.

Sumber tulisan dan Gambar berdasarkan hasil wawancara langsung/obrolan santai saya dengan Reza Permadi pada 14 Agustus 2023, yuk ah mari isi waktu kita dengan hal yang bermanfaat hingga menghasilkan karya untuk negeri. See you

15 komentar

Haryadi Yansyah mengatakan…
Masih muda banget, seumuran adikku. Tapi prestasinya udah menggila! Aku suka tuh terobosannya dan harapannya tentang wisata di Indonesia ke depan. Kalau wisata daerah maju, penduduk juga yang akan dapat keuntungannya kan :)
Aisyah Dian mengatakan…
Virtual tour ini memang menyenangkan buat dilihat. Bahkan setelah pandemipun masih suka nontonnya kak, apalagi kalau suka tempat tersebut Dan belum ada budgetnya mau bepergian
YSalma mengatakan…
Virtual tour ini di masa pademi sungguh sangat membantu suasana hati seperti sudah melakukan wisata walau dari rumah saja.
Keren ide sekaligus mempraktekkan ilmunya. Anak muda yang inspiratif.
dessy achieriny mengatakan…
Aku kalau berkunjung ke museum atau segala yang berbentuk bangunan pengen yang virtual tour karena klo gak ada penjelasan, bangunan hanya sekedar bangunan tanpa ada edukasi. Nah virtual tour gini jadi lahan edukasi yang memperindah bangunan dengan segudang cerita masa lampaunya.
lendyagasshi mengatakan…
Kebantu banget adanya virtual tour.
Ini ide cemerang banget siih..
Aku awalnya juga gak percaya kalau virtual tour bisa semenyenangkan ini, karena banyak banget dapet sejarah mengenai tempat yang dikunjungi sehingga semakin paham meski belum bisa hadir secara fisik ke tempat tersebut.
Annie Nugraha mengatakan…
Di masa pandemi, teknologi visual dan virtual mendadak melesat ya kebutuhannya. Terdorong oleh keadaan karena tidak bisa keluar rumah, banyak orang yang akhirnya memanfaatkan waktu di rumah dengan kegiatan yang mendukung (kegiatan on-line). Mulai dari belajar, bekerja, sampai ke aktivitas-aktivitas lain yang bisa mengurai kebosanan.

Bisa menikmati traveling virtual adalah salah satunya. Apalagi buat kita-kita yang terbiasa ngukur jalan baik sebagai hiburan maupun pekerjaan.
Deeva Collection mengatakan…
Saat oandemi sempat barehg keluarga juga ikutan virtual trip to USA. Virtual tourbternyata ga kalah seru, apalagi ada doorprize, ada games dari tempat ke tempat. Keren. Btw ini idenya keren, pandemi menjadi peluang tetap mengenalkan wisata semakin luas
Suci mengatakan…
Masyaallaah, umurnya masih muda sekali ...
Btw, saya belum pernah ngerasain virtual tour deh.
Apakah rasanya kaya make kacamata 3D gitu ya? hehee

Penasaran kan. Dengan virtual yang jauh jadi kaya dekat. Yang belum pernah jadi seperti udah pernah.

Smoga dunia pariwisata Indonesia terus berkembang pesat. aamiin
Maria G Soemitro mengatakan…
Keren ya Reza
saya jadi inget, andai 20 persen saja anak muda Indonesia melakukan terobosan seperti Reza
Maka Indonesia bakal siap menjadi raksasa dunia
Fenni Bungsu mengatakan…
sosok inspiratif dari Reper ini jadi jalan mudah untuk virtual guide mendapatkan penghasilan dan meningkatkan perekonomian mereka. Semangat terus untuk pariwisata kita
Nanik nara mengatakan…
Keren nih inovasinya, dan bukan cuma untuk dipakai sendiri pula. Melainkan memberdayakan pula tour guide yang dimasa pandemi kemarin pastinya pemasukan tak ada karena banyak lokasi wisata yang tutup.

Semoga walau sudah tak lagi pandemi, tetap mengembangkan virtual tournya ya, jadi walau di rumah saja, kita tetap bisa menikmati wisata yang jauh di luar pulau sana yang susah dijangkau karena kendala biaya
Lia Yuliani mengatakan…
Salut deh buat Reza, penerima penghargaan Astra di bidang teknologi ini. Di masa pandemi, virtual tour ini pasti berguna banget soalnya hampir semua aktivitas dijalankan secara daring
Akarui Cha mengatakan…
Sosok yang sungguh menginspirasi ya Mas Reza ini dengan menghadirkan semangat bagi para tour guide yang pastinya sepi sekali pekerjaannya di kala pandemi lalu. Saya pun turut ikut beberapa virtual tour sih kala itu, demi melepas penat karena lama sekali hanya berdiam di rumah tanpa bisa menejlajah ke luar.
Farida Pane mengatakan…
Keren sih bisa membaca kegelisahan masyarakat di masa pandemi dan kasih solusi sesuai bidangnya. Mantap!
Anggraeni Septi mengatakan…
ide nya kece banget, kadang untuk orang yang terbiasa berlibur namun saat pandemi berasa stress. namun Reza Permadi dengan kecerdasannya bisa bikin setiap orang bisa berlibur meski hanya di rumah saja. Salut dengan pemuda kayak Reza ini.
Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *