Pentingnya Chilling dan Healing bagi OYPMK

"saya sendiri yang bisa mengubah dan saya harus melangkah maju apa yang kita alami adalah rencana dari Tuhan dan kita harus menerima". (Ardiyansyah)

Tidak punya teman untuk berkeluh kesah maupun bercerita tentang kesedihan dan mau mendengarkan saat dia bercerita adalah keinginan setiap orang yang sedang menderita sakit, begitupun dengan orang yang positif kusta, Ketakutan atau Chilling sering kali mengekor disetiap langkahnya.

Stigma buruk dan pandangan sebelah mata dari orang terdekat pun dirasakan begitu menyakitkan, hal inilah yang dirasakan oleh Ardiansyah ketika keluarga terutama sang ibu yang berubah saat mengetahui bahwa Ardi tengah menjalani pengobatan kusta. Hal ini bagaikan cambuk yang membuat Ardi bangkit dari keterpurukan, dengan kondisi yang sedang tahap rehabilitasi Ardi tetap menjalin komunikasi dengan teman-temannya.

Emma-Pentingnya Chilling dan Healing bagi OYPMK
Image Ardiyansyah by emma 

Apa yang dialami adalah suratan takdir kehendak yang maha kuasa, hanya kita sendiri yang bisa merubah dari keterpurukan menjadi percaya diri, perlahan Ardi mulai bangkit dengan cara meningkatkan kemampuan dengan berkarya pada bidang yang ditekuninya. Dengan cara inilah dia meyakinkan orang tuanya bahwa dia masih bisa bermanfaat baik untuk diri maupun untuk lingkungan dan orang lain. 

Dalam mengisi hari saat rehabilitasi yang dilakukan oleh Ardi adalah menulis, karena dengan menulis banyak hal yang akan membuat hati kita menjadi lebih ringan dan dengan semangatnya ini bahkan Ardi yang seorang OYPMK diangkat sebagai Wakil Ketua Konsorsium Pelita Indonesia. Disinilah chilling dan healing dengan cara berbeda namun efektif yang dilakukan oleh Ardi.

3 Tips Ardiansyah untuk bisa keluar dari stigma buruk penyandang disabilitas dan OYPMK antara lain:

1. OYPMK harus mampu berdamai dengan dirinya sendiri tanpa melakukan ini maka perasaan dan keterpurukan akan terus menghantui, dengan berdamai dengan diri sendiri maka langkah untuk maju bisa lebih mantap.

2. OYPMK harus mampu berpikir positif, jadi jangan menganggap bahwa seakan-akan tidak ada jalan keluar, tunjukkan kemampuan yang kita miliki dengan meningkatkan keterampilan dan percaya diri.

3. Ada baiknya bila pihak keluarga harus mampu menerima kondisi OYPMK. Dengan kata lain, keluarga jangan menekan OYPMK hingga menyudutkannya, perlu diingat dengan support sistem dari keluarga akan mengurangi beban dan dapat mempercepat proses penyembuhan 

Senada dengan yang di sampaikan oleh ibu Donna selaku perwakilan dari IWE atau lengkapnya Executive Director Institute of women Empowerment organisasi ini lahir tahun 2008, awalnya IWE berkantor di Hongkong, akan tapi saat ini juga sudah ada di Jakarta, dia mengatakan bahwa healing penyembuhan psikis akibat trauma yang terjadi pada disabilitas masih kurang, terutama infrastruktur yang masih jauh dari kata memadai dan juga masih kurang ramah.

Emma-Pentingnya Chilling dan Healing bagi OYPMK
Image ibu Donna by emma 

Latarbelakang hadirnya IWE adalah mendorong perempuan untuk berubah menjadi lebih baik dengan program-programnya dan disabilitas juga adalah bagian dari yang perlu dibantu terutama disabilitas perempuan. Bersinergi dengan Komnas perempuan program utamanya adalah bekerja untuk perawatan diri, pembela hak dan titik beratnya adalah bahwa kesejahteraan dan perawatan diri merupakan bagian dari keamanan personal khususnya mental dan Fisik.

Dalam program kerjanya IWE juga membantu disabilitas yang terkendala untuk berobat ke Rumah sakit, lanjut ibu Donna mengatakan bahwa konsep healing penyembuhan psikis akibat trauma yang terjadi tidaklah seperti yang biasa ditampilkan oleh media sosial, seperti Instagram ataupun tiktok akan tetapi healing disini adalah memupuk kepercayaan diri penyandang disabilitas dan mengoptimalkan kemampuan diri.

Chilling dan Healing bagi OYPMK tentunya lebih berat dari orang yang non OYPMK, tapi dengan memupuk kesadaran bahwa ini adalah jalan dari yang mahakuasa dan berbenah diri dengan meningkatkan talenta yang kita miliki maka akan dapat merubah pandangan orang lain yang tentunya menjadi lebih baik.

Emma-Pentingnya Chilling dan Healing bagi OYPMK
Image by emma 

Saat seseorang tertimpa musibah, orang lain ataupun keluarga menjauh adalah hal yang tentunya lumrah terjadi. Sulit untuk melangkah ke depan jika kita belum berdamai dengan diri sendiri, karena perlu diingat dalam hidup kita masih punya mimpi yang harus diwujudkan, untuk itu maka tunjukkan karya dan usaha dengan berkreasi.

Harapan selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin meraihnya termasuk penyandang disabilitas, mari lakukan healing dengan cara biasa hingga menghasilkan hal yang luar biasa. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat dipetik hikmahnya, terimakasih dan wassalam.


Ucapan terimakasih kepada Narasumber:

1. NLR Indonesia

2. KBR.id 

3. Ardiansyah, OYPMK dan Wakil Ketua Konsorsium Pelita Indonesia 

4. Donna Swita, Executive Director IWEc




Komentar

Suci mengatakan…
Padahal keluarga yang jadi harapan bagi penyintas ya mbak. Ngga kebayang disaat-saat terpuruk justru keluarga yang menjauh. Itu sebab muncul istilah, kawan rasa saudara mungkin berawal dari kejadian serupa.

Saat bangkit dan memunculkan rasa percaya diri ini yang paling sulit. Apapun kondisinya mereka butuh suport...
Maria G Soemitro mengatakan…
setuju, berdamai dengan diri sendiri itu kunci

agar bisa berpikir positif dan melangkah ke depan dengan penuh percaya diri
Tian Lustiana mengatakan…
Healing or chil nampak sederhana namun berdampak besar ya.
Fenni Bungsu mengatakan…
Dari Bapak Ardi menginspirasi bahwa diri sendiri kudu memupuk untuk lekas bangkit dan berdamai dengan diri. Bangkit untuk lebih baik dan kembali berkarya
Irawati Hamid mengatakan…
berdamai dengan diri sendiri memang sulit yaa namun bila sudah bisa dilakukan dampak positifnya akan sangat besar
Nanik nara mengatakan…
chilling dan healing, nah ini baru contoh penggunaan yang tepat dari kedua kata itu.

Salut buat Ardi, tidak terpuruk dalam kondisi yang "buruk" tapi mampu bangkit dan membuktikan diri bahwa dia mampu menghasilkan karya luar biasa
Naqiyyah Syam mengatakan…
emang perlu dukungan lingkungan dan bangkit dari diri sendiri juga ya, apalagi enggak mudah loh berdamai dengan luka masa lalu.
Annisa Rizki Sakih mengatakan…
Semoga para OYPMK diberikan kesempatan setara agar bisa healing dan chilling. Support keluarga juga nomor satu ya.
lendyagasshi mengatakan…
Salut banget dengan OYPMK yang berhasil membuktikan bahwa dirinya bisa bermanfaat terhadap diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Dengan begini, semoga stigma negatif mengenai OYPMK semakin terkikis dan kita semua bisa bekerjasama dengan baik.
Lia Yuliani mengatakan…
Salut ya Sama Ardiansyah. Quotenya inspiratif sekali. OYPMK memang perlu Kita dukung. MMereka juga punya hak yang sama dengan yang lain, hal di bidang pendidikan, mendapatkan pekerjaan dan lainnya.
Bayu Fitri mengatakan…
OYPMK sudah sepatutnya mendapat pendampingan supaya punya niat besar untukt smbuh sehingga bisa kembali ke masyarakat dengan berdaya
Bayu Fitri mengatakan…
OYPMK harus ada pendampingan terutama untuk chilling supaya punya semangat untuk sembuh dan bisa berdaya kembali ke masyarakat

Postingan populer dari blog ini

7 strategi menghindari resiko mata kering

Serunya Back to school with home credit Indonesia

[ blog review ] Film anak Indonesia terbaru "koki-koki cilik"

11 Tahun KEB, Berjejak dan Berbagi

Pentingnya Vaksin Influenza Quadrivalent untuk Tenaga kesehatan dan kelompok Rentan