7 Hal yang Di Perhatikan saat Bersepeda Masa Pandemi

Bersepeda adalah olahraga yang menyenangkan, siapa pun menyukai sepedaan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Tidak hanya membuat hati menjadi senang kita juga dapat bersilaturrahmi dengan teman.

Di masa pandemi ini pun kita harus tetap berolahraga agar imun tubuh tetap terjaga. Gerakan dinamis gowesan pada sepeda membuat seluruh tubuh kita bergerak.


Emma1


Sepedaan dapat dilakukan secara individu, tandem bahkan berkelompok. Tipe sepeda pun ada beragam seperti sepeda lipat, onthel, sepeda balap dan sepeda regular pun banyak. Soal harga sepeda tentunya relatif tergantung apa yang kita pilih. 

Belum lama saya ikut seminar online bareng komunitas sepeda dengan judul "yuk sepedaan sehat dan aman di era adaptasi kebiasaan baru" bersama narasumber diantaranya Poetoet Soedarjanto sebagai Ketua Bike to work Indonesia, Azwar Hadi Kusuma sebagai Founder Indonesia Folding Bike Community dan dr. Riskiyana S.Putra M.Kes selaku Direktur  Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Acara seru ini di pandu oleh host yang sudah familiar yaitu Yosh Aditya.

Acara ini berlangsung via zoom meeting tapi bila kalian penasaran maka dapat di lihat via youtube Direktorat PromKes dan PM Kementrian Kesehatan.


Emma2


Bersepeda adalah olahraga yang menyenangkan serta sarana rekreasi yang murah meriah. Aku penyuka bersepeda juga, karena banyak manfaat yang bisa kita ambil seperti :

1. Membakar kalori/lemak kayuhan pada kaki membuat otot-otot pada kaki bergerak menjauhkan kita dari keropos tulang.

2. Membuat hati senang, saat ngegowes di jalan kita dapat melihat banyak hal dan ini baik sebagai salah satu hal untuk menurunkan stress dan dapat membuat pikiran kita fresh kembali.

3. Berkeringat, bila kita bersepeda dengan jarak tertentu maka membuat badan berpeluh hal ini baik untuk metabolisme tubuh kita.

4. Sarana Silaturrahmi, bila kita ikut dalam komunitas atau kelompok membuat kita bertemu banyak orang dan ini dapat menambah pengetahuan, sharing pengalaman dan menambah pertemanan juga.

5. Pacu jantung, bersepeda baik untuk menaikan detak jantung kita hingga jantung kita dapat bekerja dengan baik dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.


Emma3


Untuk era adaptasi kebiasaan baru seperti saat ini, maka bersepeda hendaklah tetap mengikuti arahan pemerintah dan ikuti semua protokol kesehatan yang harus kita patuhi. Karena dengan mematuhi aturan maka kita sudah melindungi diri dan keluarga kita dari virus-virus jahat. Nah ada beberapa hal yang harus kita perhatikan diantaranya :


1. Pemanasan, hampir di setiap olahraga harus di dahului dengan pemanasan tidak terkecuali dengan bersepeda, lakukan pemanasan ringan dengan pola-pola tertentu agar otot-otot tubuh kita tidak terkejut.


2. Jaga jarak, jadi walaupun kita bersepeda secara berkelompok tetap jaga jarak aman ya, apalagi beredar berita mengenai begal sepeda. Usahakan jangan pisah terlalu jauh ini baik untuk keamanan kita sendiri.


3. Cuci tangan atau gunakan hand sanitizer,  Virus menyebar melalui udara jadi usahakan agar tangan kita selalu tetap bersih jangan memegang mata, mulut atau wajah sebelum tangan dan jemari di bersihkan.


4. Memakai masker, kacamata dan helm, nah yang ini penting banget ya jangan sampai lupa. Kalau memang merasa bernafas kurang nyaman masker boleh buka tutup sesekali.


5. Patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada agar kita tetap aman di jalan raya.


6. Bawa botol minum sendiri, selain bersih lebih higenis bisa hemat juga dan yang terpenting dapat mengurangi sampah botol plastik, ini berarti kita sudah ikut melindungi bumi.


7. Bila membawa smartphone maka simpan pada tempat yang di rasa aman, jangan memancing kejahatan dengan selfie di tempat yang kurang tepat.


Dari uraian saya di atas dapat di simpulkan bahwa olahraga menyenangkan seperti bersepeda ini sungguh mengasyikkan tapi ada banyak faktor yang perlu di perhatikan karena kesehatan penting tapi keselamatan adalah hal yang utama. Sampai ketemu di next blog saya ya, salam sehat dan selalu ingat pesan ibu.






Komentar

Maria G Soemitro mengatakan…
Saya ikut seminar jadi pingin ngegowes 😀😀😀
Tapi gak punya sepeda, takutnya udah beli eh anget anget tahi ayam 😀😀😀
Mungkin jalan kaki keliling kompleks dulu ya?
Katerina mengatakan…
Aku juga suka bersepeda tapi di rumah jarang kulakukan :D
Aku alergi kalau sepedaan, bukan alergi sepedanya tapi efek bersepedanya. Misal, bersepeda di bawah sinar matahari, kepanasan lalu keringatan, badanku jadi gatal. Timbulnya karena efek guncangan, menyebabkan getaran, di situ alergi muncul.

Padahal bersepeda sehat ya.
Fenni Bungsu mengatakan…
Lewat webinar kemarin jadi dapat masukan nih biar bersepeda jadi lebih aman dan mengasyikkan, terutama untuk bawa masker cadangan, karena kan pasti keringetan ya jadi bisa ganti ganti
trlitha11 (lithaetr) mengatakan…
Seru ya, bincang-bincang tentang sepedaan ini. Saya juga termasuk memilih bersepeda untuk olahraga di masa-masa sekarang ini. Yang masih bisa dikondisikan biar aman dan bisa tetap jaga jarak. Semoga pandemi ini bisa segera selesai, aamiin.
Dian Restu Agustina mengatakan…
Beneran memang gowes itu selain bikin sehat badan juga buat happy dan segar pikiran. Lihat jalan, ijo-ijoan...jadi fresh rasanya. Apalagi sekian bulan kita di rumah aja, sepedaan jadi olahraga sekaligus kegiatan yang menyenangkan bagi kita
Mia Yunita mengatakan…
Selama pandemi ini rame banget yang gowes, di satu sisi memang wajib untuk menjaga kesehatan, salah satunya dengan berolahraga. Bersepeda menjadi salah satu pilihan untuk berolahraga. Saya hanya jadi penonton aja deh untuk saat ini hehe.
Okti Li mengatakan…
Yang penting jaga protokol kesehatan ya Mbak. Tetap menggunakan masker, jaga jarak dan segera bersihkan diri ketika selesai gowes
Mutia Ramadhani mengatakan…
Bersepeda sekarang udah jadi lifestyle selama pandemi. Suami saya setiap weekend sekarang udah jauh, 25-30 km sepedaan sama teman-temannya. Biasanya grup-grup kecil, 3-5 orang. Asik juga.
Annie Nugraha mengatakan…
Penting banget mematuhi dan menjalankan semua protokol kesehatan, meski dalam rangka olahraga sekalipun. Di masa pandemi seperti ini, bersepeda pun membutuhkan persiapan yang lebih agar terhindar dari virus yang masih aktif menyebar.
Fida mengatakan…
Betul bangeeet... untuk poin nomor 2 itu benar-benar au rasakan. Aku jadi bahagia setelah bersepeda.
Merasakan kepuasan sendiri karena telah berhasil mengayuh sekian KM.

Dan point2 untuk keselamatan di atas, insya Allah sudah dijalankan semua.. alhamdulillah
Rizka Edmanda mengatakan…
Suami saya juga masih sering bersepeda di masa pandemi, buat melepas stres katanya sekalian cari keringat tapi tentu memperhatikan protokol kesehatan
Susi Susindra mengatakan…
SEpeda bisa jadi cara sehat dan bugar. Apalagi masa pandemi ini. Tapi juga harus melakukannya dengan benar agar tidak kena covid, menjadi penyebar covid, atau pasiennya.
Tulisan seperti ini penting sekali untuk diketahui dan dibaca
Rey - reyneraea.com mengatakan…
Bener ya, pandemi ini menghadirkan hal-hal lama yang hadir kembali dan menjadi pilihan hobi kekinian banyak orang.

Di depan kompleks kami, bahkan pagi siang sore dan malam, banyak banget yang sepedaan buat lebih bugar.

Kalau saya nggak punya sepeda, jadi milih jalan kaki aja hahaha
inova melisa mengatakan…
Setuju kak bersepeda bikin hati bahagia ya bisa lihat lingkungan sekitar, jujur saya suntuk lihat tembok lagi.. tembok lagi hiks wkwkwk.. Tapi kok sepeda mahal juga yaa.. :p
Akarui Cha mengatakan…
Poin 7 sepakat banget. Nggak cuma pesepeda aja sih rasanya yang perlu berhati hati urusan bawa smartphone dan selfie. Kalau selfie sebaiknya lihat kanan kiri depan belakang emang.
Tukang Jalan Jajan mengatakan…
kudu mempersiapkan semua fasilitas keamanan selama bersepeda. Rem dan pelindng diri jangan sampe kendor. paling penting protokol kesehatan harus dipenuhi dengan maksimal
Mugniar mengatakan…
Nah iya, harus jaga diri banget ya .. jangan sampai ceroboh berhenti lalu selfie karena pemandangan indah tapi ternyata gak aman tempatnya.
Talif mengatakan…
Iya. Meskipun tampaknya sederhana, tapi bersepeda perlu juga ya menerapkan 3M. Tipsnya mantap ini.
Han mengatakan…
asli udah lama banget pengen gowes udah 6 tahunan kayaknya nggapernah sepedahan lagi huhu. Tipsnya kece kak, aku share ke suami yg sering banget ngegowes akhir2 ini
Ida mengatakan…
Kayaknya tinggal ngegowes nih yang belum pernah dicoba kebiasaan yang muncul di masa pandemi ini.... Padahal sepeda ada tapi ya begitu deh baru bab niat aja hehe..
yunieah mengatakan…
kangen nge gowes jadi nya aku, tapi aku ga punya sepeda :D alhamdulillah sih para pegowes di daerahku banyak yang menetapkan protokol kesehatan. jadi aku yang lihat mereka lagi gowes pun jadi tidak khawatir
Triani Retno A mengatakan…
Semoga niiiih....para pesepeda yang jadi sehat dan matanya seger tetap memperhatikan keselamatan bersama ya. Terlebih kalau bersepeda di jalan raya yang ramai.
ginanelwan mengatakan…
aku tuh suka gemes ama genk sepeda yg ugal-ugalan di jalanan...seharusnya memperhatikan keselamatan dalam bersepeda
Arda Sitepu mengatakan…
Senang bersepedaan sekarang kk, btw saya juga suka nih harus banyak persiapan salah satunya masker yang tepat.
Susi Susindra mengatakan…
PROtokol kesehatan yang standar tetap harus diberlakukan kalau mau bersepeda dengan aman. Tambah satu mbak, bukan hanya bawa wadah minum tapi kalau bisa makanan kecil sendiri. Kalau ga repot sih.
Andiyani Achmad mengatakan…
seneng liat banyak yang sepedaan, aku belum mulai nih hehhee.. masih males-malesan, padahal menyenangkan sekali sepedaan
Marfa Umi mengatakan…
Gowes emamg enak ya, santai gitu sambil menikmati perjalanan, bikin badan berkeringat dan sehat pula. Namun perlu diperhatikan kalau saat ini tentunya harus patuh pada prokes ya

Postingan populer dari blog ini

7 strategi menghindari resiko mata kering

Serunya Back to school with home credit Indonesia

[ blog review ] Film anak Indonesia terbaru "koki-koki cilik"

11 Tahun KEB, Berjejak dan Berbagi

Pentingnya Vaksin Influenza Quadrivalent untuk Tenaga kesehatan dan kelompok Rentan