Pendidikan Inklusif Dukung Anak disabilitas dengan Kusta
Menurut data WHO tahun 2020, Indonesia penyumbang kasus kusta No 3 di dunia, dengan besaran sekitar 8%, sedangkan kasus anak dengan kusta menurut data berkisar di 9,14% masih jauh dari target pemerintah untuk menurunkan yaitu di bawah 5%. Anak disabilitas dengan kusta masih terjebak pada kasus deskriminasi serta kekerasan, untuk ini diperlukan komitmen bersama untuk meningkatkan pendidikan pada anak disabilitas dengan kusta.
Image by emma |
Berlandaskan UUD 1945 pasal 31 Ayat (1) yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Setiap Warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan pada tahap manapun dalam masa hidupnya. Begitupun dengan pendidikan bagi anak dengan disabilitas dan kusta, mereka pun memiliki hak yang sama dalam mengenyam pendidikan.
Seperti yang terjadi pada anak dengan disabilitas dan kusta di daerah Nusa tenggara timur atau lebih tepatnya di SDN Rangga Watu Manggarai barat yang menggandeng Yayasan Sankita atau lebih lengkapnya yayasan kita juga untuk menangani anak berkebutuhan khusus.
Lalu Apa Latar Belakang Yayasan Sankita Tertarik Mempromosikan pendidikan Inklusif?
Bapak Anselmus Gabies Kartono selaku perwakilan dari yayasan Sankita menjelaskan bahwa latar belakang pendidikan Inklusif ini dilakukan karena banyaknya anak-anak berkebutuhan khusus yang putus sekolah, seperti sekolah komuni pertama untuk katolik yang tidak dilanjutkan lalu kurangnya infrastruktur dan kurangnya sumber daya manusia.
Image by emma |
Atas keprihatinan inilah maka yayasan Sankita yang berdiri sejak tahun 2007 lalu, bergerak dibidang pemberdayaan di sekitar Manggarai barat tergerak untuk melakukan usaha dengan pendidikan inklusif di SDN Rangga Watu pada tahun 2017. Yang notabene adalah sekolah reguler biasa akan tetapi menerima anak yang berkebutuhan khusus dengan disabilitas kusta.
Hal ini tentunya tidak mudah ya, berdasarkan kisah yang dituturkan oleh Ignas Carly kelas 5 yang merupakan salah satu anak disabilitas dengan kusta yang bersekolah di SDN Rangga Watu Manggarai barat ini, menceritakan bahwa pada awalnya terjadi deskriminasi akan tetapi Ignas tidak pernah menanggapi hal tersebut dan pada akhirnya murid-murid lain dapat menerimanya dengan baik.
Image by emma |
Begitupun dengan yang dikatakan oleh bapak Frans selaku guru di sekolah SDN Rangga Watu bahwa, sekolah itu sudah menerima anak murid berkebutuhan khusus dengan disabilitas kusta sebanyak 7 anak. Sedangkan untuk sumber daya manusia, yayasan Sankita melakukan pelatihan-pelatihan agar tercipta guru-guru yang siap untuk mendidik anak berkebutuhan khusus tersebut.
Peran guru pendamping untuk anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan Inklusif adalah tonggak penting, agar anak berkebutuhan khusus lebih mandiri, turut serta membantu mengembangkan talenta anak agar lebih berdaya guna dalam menghadapi tantangan jaman.
Dengan adanya pendidikan Inklusif bagi anak berkebutuhan khusus ini, diharapkan tidak ada lagi deskriminasi dan kekerasan terhadap anak berkebutuhan khusus atau anak dengan disabilitas kusta, komitmen dari banyak pihak sangatlah dibutuhkan demi tercapainya pemenuhan hak pendidikan. Memastikan tumbuh kembangnya berjalan optimal, memiliki masa depan yang baik dan tidak lagi dibedakan dengan anak non disabilitas.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa pemenuhan hak pendidikan pada setiap anak memang harus diberikan dan ini menjadi tanggung jawab kita semua. Jangan ada lagi deskriminasi yang nantinya akan berakibat buruk, tidak hanya bagi si penderita akan tetapi juga buruk untuk bangsa. Mari bersama kita bergandengan tangan untuk membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka penderita kusta, karena kusta bisa disembuhkan yuk kita bisa yuk.
Image by emma |
Ucapan terima kasih kepada semua narasumber yang telah memberikan informasi yang kelak bermanfaat dimasa depan.
- NLR
- KBR
- Frans Patut, Spd Kepala sekolah SDN Rangga Watu Manggarai barat NTT
- Anselmus Gabies Kartono, perwakilan yayasan Sankita
- Ignas Carly, murid kelas 5 SD
Komentar
Edukasi ttg kusta ini kudu diperbanyak supaya masyarakat tahu bagaimana penyakit kusta yg sebenarnya TFS
Edukasi ttg kusta ini kudu diperbanyak supaya masyarakat tahu bagaimana penyakit kusta yg sebenarnya TFS