Magang 2012, Autisme pada Anak Bukanlah Sebuah Penyakit.
Magang 2012, Autisme pada Anak Bukanlah Sebuah Penyakit.
"Autis suatu perbedaan saja dan perbedaan bukan berarti kurang" (Aviani Christiany)
Jam 9 pagi di hari Jum'at 25 Maret 2012, saya melihat seorang anak duduk di kursi dengan menghentak-hentakkan kaki seraya mengucap sebuah kata yang sama secara berulang-ulang. Sejenak saya terkejut karena hari ini begitu berbeda dari sebelumnya dimana anak-anak murid lainnya begitu ceria bermain bersama sedangkan anak perempuan ini sibuk dengan dunianya sendiri.
Perlahan saya coba untuk mendekat dan menyapa, "Hallo, siapa namamu nak?" tidak ada respon, anak itu terus saja melakukan hal yang sama dan itu membuat saya bingung.. Bu Upik salah satu pengurus sekolah, masuk ke dalam kelas dan mendekati saya, lalu berkata, "namanya Putri bu, menderita autis dan baru masuk hari ini untuk percobaan belajar disini".
![]() |
Design canva by emma |
Baru 1 bulan saya magang disebuah sekolah Taman kanak-kanak "Simba" yang terletak di gang Harun, Pondok Gede. Muridnya banyak atau setidaknya lebih banyak dari sekolah TK reguler yang lain. Kala itu anak saya belum lahir, jadi melihat tingkah polah anak-anak di TK ini jadi begitu menarik untuk saya. Namun setelah melihat keadaan Putri sungguh menggugah perasaan siapapun yang melihatnya termasuk saya.
Tentunya banyak pertanyaan-pertanyaan tentang apa itu autis? bagaimana bisa sampai terkena autis dan lain sebagainya. Autisme dapat terlihat pada anak mulai usia 3 tahun keatas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, Autis adalah penderita autisme. Sedangkan Autisme adalah adanya gangguan perkembangan pada anak yang mengakibatkan tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan serta keinginan, inilah mengapa hubungan dengan orang lain menjadi sulit dan terganggu.
Bagaimana Autisme bisa terjadi pada anak dan Apa gejalanya?
Pada anak penderita autisme secara umum dapat terlihat dari tingkah keseharian anak tersebut seperti, sulit berkomunikasi, acap kali menghindari orang lain termasuk menghindari percakapan atau adakalanya sibuk dengan dirinya sendiri, hal inilah yang menyebabkan anak autis seringkali di cap negatif dan dipandang sebelah mata.
Autisme terjadi pada anak sejak lahir atau lebih terlihat ketika menginjak usia balita, penyebab autis secara spesifik belum ditemukan dengan pasti, tapi merujuk dari beberapa kasus autis yang sudah terjadi dikalangan masyarakat penyebabnya adalah genetik dan lingkungan.
Begitupun pada kasus peserta didik saya yaitu Putri, yang memiliki orang tua yang bekerja diluar rumah sehingga kurang memperhatikan perkembangan anaknya, sedangkan masa 1000 hari pada anak adalah yang paling spesial dalam fase kehidupan seorang manusia. Alhamdulillah orang tua Putri mau bekerjasama dengan guru dan ahli terapisnya untuk membuat Putri menjadi lebih baik.
![]() |
Source by youtube satu Indonesia Awards, Astra |
Keprihatinan akan bertambahnya kasus autisme di negara ini, menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya pemerintah khususnya kementerian kesehatan akan tetapi juga menjadi keprihatinan kita semua. seperti yang dilakukan oleh Aviani Christiany dan rekan-rekannya yang tergerak untuk memberikan sumbangsih dalam bentuk kanal website yang bernama temanautis.com dalam website ini kita dapat membaca informasi terkait masalah autisme dan untuk orangtua yang mempunyai anak balita yang memiliki gejala autis bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Aviani Christiany dan kelompoknya adalah salah satu penerima apresiasi Awarding 13th Satu Indonesia Awards 2022 kategori kelompok. Dalam memfasilitasi edukasi terkait autisme Aviani dan timnya secara berkala yaitu 1 bulan sekali mengadakan webinar dan Instagram live bersama para ahli, untuk memberikan informasi dan solusi seputar autis bersama komunitasnya.
Harapannya agar para orang tua yang memiliki permasalahan ini jangan sampai menutup mata atau malu pada perbedaan yang dimiliki anaknya, akan tetapi memberikan support lebih agar anak dapat menjalani masa depannya dengan baik. Bersama laman teman autis orang tua dapat dengan mudah mendapatkan banyak informasi, arahan dan solusi dari ahlinya secara gratis.
![]() |
Source by youtube satu Indonesia Awards, Astra |
Kita manusia tumbuh berbeda-beda dan perbedaan itu terlihat pada kondisi yang memerlukan arahan dan bimbingan saja. Tidak sedikit orang yang mengalami autis sewaktu kecil menjadi orang hebat dunia seperti, Albert Einstein, komposer Wolfgang Amadeus Mozart, Bill Gates dan lainnya.
Nah dari paparan saya diatas dapat kita simpulkan bahwa Autis adalah orang memerlukan dukungan dari orang sekitarnya dan arahan dari para pakar ahli yang menjadikan perbedaan tadi suatu hal yang luar biasa nantinya. Dukungan, perhatian dan kasih sayanglah yang menjadikan anak tumbuh dan berkembang lebih optimal, bersama kita pasti bisa karena kita satu Indonesia.
Sumber
- www.temanautis.com
- KBBI
- inews.id
Komentar
Para penerima Satu Indonesia Awards memang super inspiring
Saya yakin tak ada orangtua yang tidak sayang pada anaknya. Tapi dianugerahi anak istimewa memang perlu ditangani secara istimewa juga.
autis pada anak seperti anak yang mengalami mata minus atau mata plus
mereka hanya berbeda, tapi mereka bisa berkiprah seperti lainnya
Dengan lingkungan yang penuh dukungan, paling tidak untuk sang orangtua terlebih dahulu agar bisa menumbuhkan kepercayaan diri dan bisa mendidik anak autis berkembang sesuai dengan fitrahnya.
Saya ada 2 teman yang anaknya autis, kami melakukan perjalanan bersama. Mungkin karena kasih sayang dan banyak hal, mereka hanya tampak beda saja, dan bagi saya tak apa. Hanya perlu lebih waspada dan ngemong saja.